5/24/2008

Obama Cari Dukungan Yahudi


Barack Obama ternyata termasuk politisi Amerika yang tidak bisa melepaskan ketergantungan pada Yahudi. Dalam kampanye di Boca Raton Florida, ia berkomitmen menjamin keamanan Israel.

Pernyataan itu dimaksudkan untuk menyakinkan kelompok Yahudi yang selama ini meragukan. Selain itu Obama juga berharap bisa meningkatkan hubungan antara Yahudi dan kulit hitam.

Dalam pertemuan di sebuah sinagoga B’Nai Torah, Kamis (22/5) atau Jumat (23/5) waktu Indonesia, Obama menegaskan lagi penentangannya terhadap negosiasi dengan kelompok militan Palestina Hamas. Namun ia juga menyatakan negosiasi dengan para pemimpin Iran bisa meningkatkan keamanan Israel.

Sebagian orang Yahudi takut atas kesediaan Obama untuk berbicara dengan negara-negara Timur Tengah yang menentang Israel. Sedangkan sebagian lainnya menilai Obama sangat dekat dengan kalangan Muslim. Obama pun minta audiensnya mendengarkan perkatannya sampai selesai.

"Nilailah saya atas apa yang saya katakan dan lakukan. Jangan menilai karena saya punya nama yang aneh. Jangan menilai saya karena saya keturunan Afrika Amerika dan memang banyak orang yang mempersoalkan masa lalu," katanya.

"Kalau saya ada di Gedung Putih, saya akan membawa serta komitmen yang teguh untuk menjaga hubungan Amerika Serikat dengan Israel dan komitmen yang teguh juga terhadap keamanan Israel," katanya.

Obama mengaku prihatin dengan ketidakharmonisan hubungan antara kulit hitam dan Yahudi, dua kelompok yang sama-sama tercabut dari akar budaya dan terusir dari tanah airnya. "Martin Luther King Jr tidak akan mampu menuntaskan berbagai pertempuran itu bila tanpa dukungna orang Yahudi," katanya.

"Saya ingin meyakinkan bahwa saya lah orang yang menjadi kendaraan bagi kita untuk menbangun kembali ikatan itu," katanya melanjutkan.

Dalam pidatonya itu, Obama menyinggung semua rumor termasuk yang beredar di internet dan email tentang keyakinan dan patriotismenya, hingga soal pastor dan strateginya untuk mengurangi kekuatan Iran.

Rumor email itu termasuk bahwa Obama adalah seorang Muslim dan menolak menghormat bendera Amerika. Kenyataannya Obama adalah orang Kristen yang beribadah di Trinity United Church of Christ di Chicago. Ia juga kerap mengenakan pin bergambar bendera AS.

Tetapi hubungannya dengan mantan pastornya, Rev Jeremiah Wright membawa persoalan sendiri. Wright pernah menyatakan dukungannya pada Palestina dan memuji Louis Farrakhan, pemimpin Nasion of Islam yang dikenal dengan kritik kerasnya terhadap Yahudi.

Memang Obama telah mengecam Wright dan Farrakhan, tetapi hubungan itu telah membuat sejumlah pemilih Yahudi menjauh darinya. Menurut Obama, ia tidak seharyusnya bertanggung jawab atas ucapan Wright, seperti halnya kandidat Republik John McCain atas pernyataan-pernyataan pendeta fundamentalis John Hagee. Kamis (22/5), McCain menolak dukungan Hagee. Hagee pun kemudian menariknya kembali.

Komen Saya :

Langkah jitu yang dilakukan Obama untuk menuju USA-1. Calon Presiden dari Partai Demokrat sepertinya akan berada di tangan Obama. Setelah berada di atas angin, sekarang Obama mencoba meraih simpati Kaum Yahudi. Setelah selama kampanye dianggap menjauh dari ‘mereka’. Tapi menurut saya ini hanya ‘strategi Obama’ untuk meraih simpati dari ‘Kulit Hitam’ dan mayoritas all over the world. Menjauh sesaat dari kelompok ini.

Semua tahu sebagaimana besar pengaruh kaum Yahudi terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika.

Huhh. Apa yang saya harapkan berbeda dari Amerika mungkin tidak akan jadi kenyataan. Mungkin perdamaian di Palestina (Seluruh Dunia) akan tetap jauh. Benar apa yang dikatakan beberapa ‘pengamat’ jangan terlalu berharap untuk Next President of US.
Benar-benar berita yang tidak mengenakkan di akhir minggu ini.

5/11/2008

Nulis lagi ahh...



Mulai dari mana. Oh ya.. barusan liat website P’MK dan FS-temen2 yang telah dan sedang di luar negeri. Barusan liat www.antara.co.id ada beasiswa Fullbright untuk tahun ini. Ada program khusus untuk wilayah yang terkena Tsunami (NAD-Nias) dan Northern Sumatera, berarti kabupaten saya bisa nih.

Huhh, niat sepulang dari UGM pengin menyiapkan semua amunisi untuk ikut program scholarship, apa daya, setelah masuk kantor begitu banyak rutinitas/tupoksi yang harus dikerjakan dan selesaikan. Sehingga program untuk itu agak lelet dan akhirnya terbengkalai. Temen untuk discuss juga susah nemu, paling discuss via ym or i-mel saja.

Barusan pulang dari Gramedia. Beli 3 buku.

Muslim Demokrat oleh Saiful Mujani (Dir. LSI, Dosen UIN Jakarta, Freedom Institute dan Dewan Redaksi Media Group).
Buku ini merupakan Disertasi beliau sewaktu memperoleh gelar Doktor dari The Ohio State University. Alasannya beli buku ini, karena saya begitu kagum dengan akuratnya hasil Quick Count dan Tupoksi dikantor sebagai fasilitator penyelenggaraan Pemilu/Pilkada. Bagaimana metode-nya. I want to know more.

Bangkitnya Rusia oleh Simon Saragih/Kompas-Gramedia. Bagaimana tindakan dan kebijakan Vladimir Putin untuk membawa Rusia menuju kejayaannya kembali. Seperti apa beliau mengobarkan rasa cinta tanah air dan panduan bagi pembangunan Rusia. Bagaimana beliau mengalihkan kekuasaannya kepada Medvedev, lepas itu melalui proses yang demokratis atau tidak. Tapi yang pasti Rusia pasti akan menemukan Keadidayaannya kembali, untuk mengimbangi kepongahan US di bawah kepemimpinan George W. Bush.

Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata. Untuk pelepas dahaga terhadap karya sastra bermutu. Dan untuk relaks, karena terlalu banyak baca yang ‘berat-berat’.

Insya Allah aku akan buat resensinya setelah dibaca dan dapat benang merahnya.