10/13/2006

Saat-saat terakhir meninggalkan Yogya..

Ramadhan 13th

Long day.. hari begitu panjang untuk dinikmati.. keindahan sang mentari hampir tak pernah menerpa belulang ku.. lumpuh. Ups, pikiran seakan susah untuk warming-up. Hujan sepanjang hari menerpa langit-langit peraduan. Aroma khas jalanan hitam tak terasa lagi. Yang ada hanya kedinginan membutakan mata kakiku buat melangkah ke batas teras dan jalan.

Home-nya Michael Buble, lagu penyejuk jiwa. Sekarang aku di myborn city. Saat jauh kau kurindukan tetapi setelah aku mendatangi mu selalu menimbulkan keresahan akankah aku beroleh sesuatu yang sempurna untuk bekal 15 tahun ke depan. Ragu-ku selalu saja bermain. Huh.

Dalam hitungan minggu. Aku harus meninggalkan Kerajaan Mataram. Bohong. Selokan Mataram maksudnya. Perjuangan pikiran segera mencapai garis finish. Entah bagaimana hasil dari pemanasan dan proses yang ku lalui. Target adalah sebuah penyakit yang membebani pikiran. Yang bila gagal di raih. Tapi kuatkan batinku. Alangkah indah jika proses yang di jalin dengan baik akan menjadi sebuah investasi jangka panjang. Kuatkan hati. Subyektifitas dan keobyektifan sulit untuk dipadupadankan. Sakit rasanya jika hati tercurang. ‘penghargaan’ kadang begitu mengejutkan. Begitu tak terduga. Puas. Dongkol. Dihargai. No.1. datang silih berganti.

Pengakuan kadang lebih dari cukup dari pada sebuah ‘penghargaan’. Warna telah tertoreh dengan sendirinya. Besarkan hatiku.

No comments: